Pertemuan
Keempat Mata Kuliah
Perencanaan
Kampanye Komunikasi
Pada pertemuan
keempat mata kuliah perencanaan kampanye komunikasi membahas tentang “Saluran
dan Khalayak Kampanye”.
Ketika kita akan
melakukan kampanye, maka kita perlu menggunakan saluran untuk mengkampanyekan pesan
yang akan kita sampaikan kepada khalayak. Adapun pengertian saluran kampanye
adalah perantara apapun yang memungkinkan pesan-pesan sampai kepada penerima (schram,1983).
Saluran Kampanye
Saluran kampanye secara umum dibagi menjadi dua, yaitu:
Saluran langsung (nonmediated)
- Kunjungan lapangan, penyuluhan, dialog public, penyelenggaraan event.
- Media umum : selembaran, newsletter, poster, banner, dll.
- Media massa : TV, radio, majalah, dll.
- Media sosial : Facebook, Twitter, Instagram, dll.
Berdasarkan interaksi
penyelenggara kampanye dan khalayak dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
- Saluran above the line (lini atas) : koran, tv, film.
- Through the line (lini tengah) : media sosial
- Below the line (lini bawah) : saluran tatap muka, penyuluhan, dll.
Menurut Klapper
(Mcquail,1987), jenis perubahan yang mungkin muncul akibat penggunaan media
massa ada enam, diantaranya:
- Menyebabkan perubahan yang diinginkan (konversi)
- Menyebabkan perubahan yang tidak diinginkan
- Menyebabkan perubahan kecil (baik dalam bentuk
maupun intensitas)
- Memperlancar perubahan (diinginkan atau tidak)
- Memperkuat apa yang ada (tidak ada perubahan)
- Mencegah perubahan
Kecenderungan
Penyelenggara Kampanye dalam Memanfaatkan media
Adapun
kecenderungan penyelenggara kampanye dalam memnfaatkan media dibagi menjadi
dua, yaitu:
Uni-directional
Campaign (Media Oriented Campaign)
- Tindakan memengaruhi khalayak dilakukan secara
langsung.
- Pesan kampanye mengalir secara linier dari sumber
ke penerima melalui media massa.
- Dialog tidak terjadi sepenuhnya mengandalkan media
massa.
Bi-directional
Campaign (Audience Campaign)
- Karena keterbatasan media maka memanfaatkan saluran
komunikasi kelompok dan antarpribadi.
- Memanfaatkan pentingnya pemuka pendapat.
Penggunaan
Saluran tatap muka dan Media Umum dalam Kampanye
- Saluran tatap muka memungkingkan munculnya
interaksi, pemodelan/pencontohan, motivasi, hingga penguatan secara langsung
dari penyampai pesan ke khalayak.
- Saluran ini adalah saluran paling alamiah yang
digunakan manusia untuk berinteraksi sehingga memungkinkan munculnya umpan
balik sekaligus pengalaman khalayak secara langsung.
Penggunaan
Media Massa dalam Kampanye
Banyak
penelitian yang berusaha menjelaskan bagaimana orang menggunakan media massa
yang berbeda-beda. Menurut Penelitian Roper (1985) membuktikan bahwa orang
lebih menggunakan TV daripada radio untuk mendapatkan informasi yang umum. Dalam
bidang politik, kesempatan seorang calon yang dikampanyekan untuk memenangi
pemilu, bergantung dari penggunaan media massa. Orang cenderung memilih calon
yang dikenalnya melalui TV, radio atau surat kabar.
Bagaimana Mengefektikan
Media dalam Kegiatan Kampanye?
- Menggunakan banyak sumber
- Memasukan kegiatan kampanye kedalam komunitas yang
lebih besar
- Tetap bersandar pada prinsip kesegaran dalam meraih
khalayak
Media Monitoring
Dalam perspektif
kampanye, media monitoring dapat diartikan sebagai kegiatan pemantauab luaran
dan isi media massa cetak, elektronik, online yang berkaitan dengan isu,
gagasan, atau topik yang sedang dikampanyekan.
Kegunaan media
monitoring:
- Memantau bagaimana media massa mengagendakan atau
memosisikan isu-isu yang sedang dikampanyekan, termasuk bagaimana mereka
membingkai isu tersebut.
- Penyelenggaraan kampanye menyadari bagaimana isu,
gagasan dan topik yang sedang dikampanyekan dipersepsi oleh media, dengan
cara ini juga membantu secara cepat memberikan umpan balik.
- Membantu mengetahu apakah ada bias dan distorsi
dalam pemberitaan kampanye.
Teori yang
Menjelaskan Bagaimana Khalayak Mengelola dan Merespon Pesan
-
Teori Integritas Informasi (Information Integration
Theory)
Sistem sikap
individup dapat dipengaruhi oleh informasi yang diterima dan diintegrasikan
kedalam sistem informasi sikap tersebut.
Derajat bagaimana informasi tersebut dapat mempengaruhi sikap ditentukan 2 variable yaitu,
Valence
Derajat yang
menunjukkan apakah suatu informasi dipandang sebagai kabar baik atau buruk.
Jika informasi tertentu mendukung dan sesuai dengan sikap dan keyakinan yang dipegang seseorang maka akan dipandang positif, begitu pula sebaliknya.
Weight
Bobot pesan yang
dikaitkan dengan kredibilitas sumber yang menyampaikan informasi tersebut.
Jika seseorang
menganggap sustu informasi tertentu sebagai suatu kebenaran ia akan memberikan
bobot yang tinggi informasi tersebut.
Valence menunjukkan
bagaimana suatu informasi akan memengaruhi sikap.
Weight menentukan
seberapa besar pengaruh tersebut akan timbul
-
Teori Pertimbangan Sosial (Social Judgement
Theory)
Menyatakan bahwa
perubahan sikap seseorang terhadap objek social atau isu tertentu
merupakan hasil proses pertimbangan yang terjadi dalam diri orang tersebut
terhadap pokok persoalan yang dihadapi. Proses
mempertimbangkan isu atau objek social berpatokan pada kerangka rujukan
(reference points)
Model Kemungkinan Elaborasi (Elaboration Likelihood Model)
Model kemungkinan elaborasi yang dicetuskan oleh Richard E. Petty dan John T. Cacioppo (1980) menjelaskan bahwa keputusan dibuat pada jalur yang ditempuh dalam memproses sebuah pesan. Dalam memproses pesan teori ini dibagi menjadi du acara, yaitu:
1. Central Route
Melakukan evaluasi mendalam terhadap pesan-pesan persuasive yang diterima atau berfokus pada isi pesan.
2. Peripheral Route
Memproses pesan dengan lebih memperhatikan aspek daya Tarik penyampaiannya,
kemasan produk, atau aspek peripheral lainnya serta tidak melakukan evaluasi
secara mendalam.
Identifikasi
dan Segmentasi khalayak Sasaran
Grunig menggunakan 4 segmentasi dalam membagi publik
1. Non Publik
Kelompok khalayak yang tidak menyadari adanya suatu masalah atau tidak memandang apa yang mereka lihat atau rasakan sebagai maslah, apalagi seriuS.
2. Publik Laten
Orang-orang yang menyadari adanya masalah, namun tidak melibatkan diri didalamnya, mereka tidak peduli sehingga tidak mengambil pusing masalah tersebut.
3. Publik Sadar
Adalah orang-orang yang menyadari adanya masalah, terlibat dalam memikirkan masalah tersebut, namun belum mengambil tindakan apapun
4. Publik aktif
Orang-orang yang secara aktif terlibat dalam mencari pemecahan masalah
dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi atau memperbaiki
keadaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar