Pertemuan
Kesepuluh Mata Kuliah
Perencanaan
Kampanye Komunikasi
Hollaa guys, welcome
🙌🙌
Kembali lagi bersama
saya Fika. Pada pertemuan kali ini, mata kuliah perencanaan kampanye komunikasi
membahas tentang “Pelaku Kampanye”.
Siapakah Pelaku Kampanye Itu?
Secara umum, siapa pun yang
terlibat dalam menggagas, merancang, mengorganisasikan, dan menyampaikan pesan
dalam sebuah kegiatan kampanye dapat disebut sebagai pelaku kampanye. Ini
berarti kegiatan kampanye tidak dikerjakan oleh pelaku tunggal, tetapi oleh
sebuah tim kerja. Zalmant dkk. (1982) membagi tim kerja kampanye (social change
campaign) menjadi dua kelompok, yakni leaders (pemimpin-pemimpin atau
tokoh-tokoh) dan supporters (pendukung di tingkat akar rumput). Dalam
kelompok leaders terdapat koordinator pelaksana, penyandang dana,
petugas administrasi kampanye, dan pelaksana teknis. Sementara dalam
kelompok supporters terdapat petugas lapangan atau kader, penyumbang,
dan simpatisan yang meramaikan acara kampanye.
Thayer (Signitzer, et.al,
1986)
Instrumental Mediator
· Orang yang mendukung gagasan atau tujuan yang
dikampannyekan
· Sepenuhnya orang netral yang sekedar melakukan
kewajibannya karena terikat kontrak kerja dengan penyelenggara
Consummatory Mediator
·
Mempresentasikan lingkungan nyata dari situasi
atau gagasan yang dikampanyekan.
Pengaruh Kredibilitas
Sumber Terhadap Kampanye
Dalam istilah Rakhmat (2001),
kredibilitas tidak secara inheren ada dalam diri komunikator. Sementara dengan
analogi yang pas, Pearson & Nelson (1997) menyebut kredibilitas itu mirip
dengan kecantikan, ia ada pada mata orang yang memandangnya.
Keterpercayaan (Trustworthiness)
Menurut Johnston (1986),
keterpercayaan atau kejujuran sumber banyak bergantung pada persepsi khalayak
tentang maksud tindakan sumber. Jika khalayak menilai bahwa tindakan atau
ucapan sumber didasari motif untuk mengambil keuntungan sepihak, ia akan
menjadi kurang persuasif daripada sumber yang dipersepsi tidak memiliki
kepentingan pribadi. Jadi, khalayak akan menolak pesan-pesan yang terlihat
hanya mementingkan atau mengusakana kepentingan orang yang mengungkapkannya.
Keahlian (Expertise)
Dalam konteks kampanye, keahlian
pelaku kampanye dimata khalayak dapat merentang dari kategori ahli hingga tidak
akhli. Jika khalayak memersepsi komunikator sebagai orang yang ahli, mereka
cenderung bersedia mendengarkan, mempelajari, dan menerima isi pesan yang
disampaikan. Sebaliknya, bila komunikator dipandang tidak memiliki keahlian,
khalayak akan mengabaikan pesan tersebut.
Daya Tarik Sumber (Attractiveness)
Daya tarik sumber termasuk
variabel yang paling banyak dimanfaatkan oleh kalangan praktisi periklanan,
kampanye politik, dan publi relations dalam mengefektifkan
pesan-pesan yang mereka sampaikan. Secaara umum, konsep ini meliputi penampilan
fisik dan identifikasi psikologis.
Daya Tarik Fisik
Penampilan fisik seseorang akan
memengaruhi bagaimana khalayak memersepsi sumber.
Daya Tarik Psikologis
Sebagai tambahan dari
karakteristik fisik, kita juga harus mempertimbangkan daya tarik psikologis.
Salah satu komponen daya tarik psikologis adalah kesamaan. Dalam banyak hal,
kemiripan antara pembicara dan khalayak dapat meningkatkan daya tarik yang
membuat upaya persuasi menjadi lebih efektif.
Faktor Pendukung Lainnya
Pada 1973, McCroskey, Jensen, dan
Valencia mengidentifikasi tiga faktor pendukung lainnya yang memengaruhi
kredibilitas sumber, yaitu keterbukaam, ketenangan, kemampuan bersosialisasi,
dan karisma. (Larson, 1992; Bettinghause, 1976).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar